Kamis, 11 April 2019

Kronologi Lengkap Kasus Penganiayaan di Pontianak


Berita777 - Simak kronologi lengkap awal mula kasus penganiayaan siswi AU di pontianak yang bermula viral di Twitter.

Baru-baru ini, aksi dugaan pengeroyokan dan penganiayaan siswi SMP di Pontianak oleh siswi SMA menjadi ramai di perbincangkan.

Pasalnya, menurut kabar yang viral aksi pengeroyokan siswi SMP ini di ceritakan secara sadis.

Pelaku pengeroyokan 1 lawan 12 pun di sebutkan hingga korban mengalami trauma dan depresi sampai di rawat secara intensif di rumah sakit.

Lalu bagai mana kronologi lengkap kasus penganiayaan siswi SMP yang  viral hingga keterangan dari pihak berwajib?

Berikut Berita777 rangkum dari berbagai sumber kronologi kasus yang menyita perhatian publik ini.

1. Viral Twitter
Linimasa mulai menyerukan aksi penganiayaan siswi SMP di Pontianak dengan korban AU ini.

Media sosial menggadang-gadangkan aksi penyiksaan yang dialami Au dari pembenturan kepala ke aspal hingga merusak oragan intim korban.

Namun pada cerita di linimasa Twitter hanya berupa kabar-kabar yang beredar.

Informasi terkait detail penganiayaan juga masih didapat dari informasi yang belum jelas.

Namun menurut keterangan pihak Mapolresta Pontianak, Kalimantan Barat, Husni sempat menyebutkan jika korban sempat terjatuh ke aspal.

Sedangkan aksi yang disebutkan hingga merusak organ intim korban belum ada keterangan lebih lanjut.

Namun saat belum jelas info tersebut, kasus penganiayaan ini telah viral.

Terlebih beredar potret terduga pelaku yang justru masih merasa tidak bersalah dan terus eksis di media sosial.

Kemudian kasus ini membuat muncul petisi online dengan #JusticeForAudrey.

2. Muncul Petisi Online
Petisi online keadilan untu AU muncul setelah keterangan dari KPPAD Kalbar yang ingin mencari jalan tengah untuk kasus ini.

Para netter geram, karena pelaku dan korban yang di tangkap masih di bawah umur.

Petisi ini di buat untuk meneruskan kasus ini ke penyidikan.

Hingga, berita ini dimuat, sudah ada lebih dari 3.5 juta orang yang sudah menandatangani petisi ini.

3. Kronologi penganiayaan dari Pihak Kepolisian
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli mengatakan, peritiwa pengeroyokan terjadi di dua tempat berbeda, yakni di jalan Sulawesi, Kecematan Pontianak Kota, Dan Taman Akcaya, jalan Sultan Syahrir Pontianak, Kalimantan Barat, Pada Jum'at (29/03/2019) sekitar pukul 14:30 WIB.

Saat itu, AU sepulang sekolah di jemput seorang temanya untuk pergi ke rumah saudara sepupunya.

Tak lama setelah sampai di rumah saudaranya, korban bersama temanya itu pergi keluar dengan menggunakan sepeda motor.

Namun ternyata, tanpa disadari korban telah dibuntuti pelaku dengan menggunakan dua sepeda motor. Saat di jalan Sulawesi korban dicegat pelaku.

"Oleh salah seorang pelaku, wajah korban di siram dengan air Rambutnya di tarik dari belakang. Lalu dia terjatuh ke aspal," kata Husni, di Mapolresta Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (09/04/2019).

4. Menarik Perhatian Public Figur hingga Presiden Joko Widodo
Setelah kasus ini masih berjalan, publik masih di baut geram hingga kasus ini menarik para artis tanah air hingga presiden Joko Widodo.

Kalangan artis ikut menyeruhkan tagar Justice For Audrey, bahkan beberapa di antaranya sempat menjenguk korban.

Jokowi meminta kasus penganiayaan di Pontianak ini di usut tuntas oleh Kapolri.

5. Penetapan Terduga Pelaku menjadi Tersangka
Setelah digaungkan beberapa hari, pihak kepolisian bergerak cepat.

Titik terang kasus ini dimulai saat polisi merilis hasil visum korban AU.

Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir, Rabu (10/04/2019) menyampaikan jika tidak ada bengkak di kepala korban.

Kondisi mata korban juga tidak ditemukan memar. Penglihatan korban juga normal.

Lebih lanjut Kapolresta mengatakan, untuk telinga, hidung, tengorokan (THT) tidak di temukan darah.

"Kemudian dada tempak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal." katanya.

Kondisi perut korban, sesuai hasil visum tidak ditemukan memar. Bekas luka juga tidak ditemukan.

Selanjutnya Kapolresta, selaput darah tidak tampak luka robek atau memar. Anwar mengulangi peryataannya terkait hal ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih